Contributed by Grace Giovani
Wednesday, 07 May 2008
Last Updated Thursday, 09 July 2009
Pendaftaran sangat penting artinya bagi para pihak, karena jika suatu kapal hendak dijadikan objek jaminan hutang
maka kapal tersebut harus sudah terdaftar. Jika berat kapal 20 M³, namun tidak didaftarkan, maka kapal tersebut
dianggap benda bergerak sehingga penjaminannya menggunakan lembaga fidusia atau gadai. Pengaturan mengenai
pendaftaran kapal awalnya ada dalam Staatsblad 1933-48 kemudian diganti oleh UU pelayaran Tahun 1992, dan kini
tahun 2008 telah diundangkan UU tentang Pelayaran yang baru menggantikan UU tersebut di atas (UU no.17/2008).
Berikut tahapan dan syarat-syarat pendaftaran kapal di Indonesia:
Permohonan pendaftaran diajukan kepada Pegawai Balik Nama (pejabat pendaftar kapal)dengan disertai dokumen
sebagai berikut:
- Surat Ukur yang diberikan menurut ketentuan hukum yang berlaku.
- Akta penyerahan pembuatan kapal/surat pembelian kapal/surat tanda bukti kepemilikan lainnya
- Pendaftaran kapal untuk penggunaan kapal sebagai kapal laut/kapal penangkap ikan laut atau kapal sungai
- Jika pendaftaran sebagai kapal laut/kapal penangkap ikan laut, maka perlu tambahan dokumen berupa:
- keterangan dari pemohon bahwa kapal tersebut adalah kapal Indonesia menurut ketentuan 311 KUH Dagang, yaitu
kapal yang dapat dibuktikan sebagai kapal Indonesia berdasarkan surat-surat laut dan pas-pas kapal (baik pas tahunan
maupun pas kecil)
- Surat-surat lainnya yang diperlukan untuk penetapan kebangsaan kapal.
Berdasarkan permohonan tersebut Syahbandar (pejabat pendaftar kapal) akan membuat akta pendaftarannya dan
kepada pemilik kapal diberikan salinan pertama pendaftaran /grosse akta pendaftaran (de grosse van de acte can
teboekstelling), apabila pemeriksaan data surat dan pihak membuktikan kebenaran kepemilikannya, dan telah memenuhi
semua persyaratan.
Pendaftaran dapat dilakukan ditemapt yang dikehendaki oleh yang berkepentingan, namun setelah didaftarkan dan
tercatat di suatu tempat, maka pendaftaran tersebut tidak dapat dipindahkan ke tempat lain.
Pendaftaran tersebut dapat dicoret apabila:
-
Kapal karam atau dibajak oleh pihak tertentu
Wisdom, Knowledge, and Expertise..
http://notarisgracegiovani.com Powered by Joomla! Generated: 10 November, 2010, 12:00
-
Kapal dibongkar
-
Kapal laut/ kapal penangkap ikan laut kehilangan sifat sebagai kapal Indonesia
Pendaftaran ini menganut stelsel negatif jadi nama yang tercantum dalam daftar belum tentu menunjukkan sebagai
pemilik kapal yang bersangkutan. Jadi pemilik yang sebenarnya sewaktu-waktu dapat mengajukan haknya kepada yang
berwenang.
Wisdom, Knowledge, and Expertise..
http://notarisgracegiovani.com Powered by Joomla! Generated: 10 November, 2010, 12:00
CHAESAR
Selasa, 09 November 2010
"Sasi" Melawan Degradasi Lingkungan
KOMPAS.com - Jauh sebelum orang-orang secara global membahas pentingnya pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, masyarakat Maluku sudah menerapkannya sejak lama. Melalui hukum adat sasi yang diwariskan turun-temurun dari leluhur, orang Maluku dengan sendirinya telah menjaga kelestarian lingkungan.
Saat beragam jenis ikan di Teluk Un di Desa Taar, Kecamatan Dullah Selatan, Tual, menyusut akibat penangkapan setiap hari oleh nelayan setempat pertengahan Maret lalu, pemangku adat tertinggi di desa itu bersama sejumlah tetua adat dari empat marga berkumpul.
Perlunya sasi dipakai di Teluk Un mengemuka dalam pertemuan. Semua yang berkumpul sepakat sasi digunakan.
Sasi yang di Pulau Kei Besar disebut yot dan di Pulau Kei Kecil disebut yutut adalah larangan untuk mengambil sumber daya alam di suatu kawasan dalam jangka waktu tertentu, biasanya enam bulan sampai satu tahun. Tujuannya, menjaga kelestarian lingkungan dan menjamin hasil lebih berkualitas dan berlipat di masa depan.
Upacara adat pun digelar. Tiga janur kuning dan kayu jenis ai num sebagai syarat sasi pun disiapkan. Usai doa adat dan doa oleh pemuka adat di gereja dilakukan, janur kuning diikat pada kayu lalu ditancapkan di dasar teluk.
”Selama satu tahun, ikan apa pun di teluk itu tidak boleh diambil,” ujar Kepala Desa Taar sekaligus pemangku adat tertinggi di Desa Taar, Herman Tarantain. Nelayan harus mencari ikan di lokasi lain sampai populasi ikan di Teluk Un pulih.
Salah satu contoh pelaksanaan ketika sasi dibuka tiga tahun lalu, hasil ikan di Teluk Un melimpah. Saking melimpahnya, sebagian dari hasil ikan itu lalu dijual dan uangnya dipakai untuk pembangunan sekaligus peresmian gereja baru di Taar.
Di tempat lain di Pulau Kei Besar, pulau yang bersebelahan dengan Tual dan Kei Kecil di Maluku Tenggara, sasi kerap digunakan melindungi hutan. Sasi juga secara rutin dipakai guna menjamin kesinambungan populasi lola (kerang). Kerang tidak hanya penting untuk mata pencarian warga, tetapi penting pula guna mengubah zat polutan menjadi nutrisi bagi ikan.
Di mana pun sasi dipasang, warga Kei pantang melanggarnya. ”Mereka percaya jika dilanggar, bencana akan langsung menimpa. Bencana itu bisa sakit yang tidak bisa disembuhkan dokter atau bahkan bisa sampai meninggal,” ujar Theodorus Reyan (57), warga Loon, Kei Kecil.
Membayar denda
Tak hanya itu yang membuat mereka gentar. Ketika seseorang ketahuan melanggar, ia harus membayar denda sebagai syarat agar dosa adat bisa dicabut.
Denda itu berupa pemberian lela (miniatur meriam berwarna emas) dan mas adat (berbentuk gelang dari emas). Satu lela bisa berharga Rp 10 juta, sedangkan satu mas adat bisa berharga Rp 500.000. Jumlah lela dan mas adat yang diberikan tergantung keputusan tetua adat.
Lela ini sebetulnya adalah sisa-sisa bukti dari perdagangan Portugis dan masyarakat Kei pada masa lampau, sedangkan emas gelang merupakan bukti perdagangan masyarakat Kei dengan pedagang dari China.
”Dulu masyarakat Kei menukar perahu, kayu, atau logistik dengan lela dan gelang sehingga lela dan gelang banyak di Kei,” ujar Gregorius Wens Rahawarin, budayawan Kei yang sekarang berusia 75 tahun.
Namun, kini jumlah lela dan mas adat terus berkurang. Penjualannya ke luar Kei semakin marak, seiring dengan tingginya harga jual barang-barang bersejarah itu. Dengan kondisi ini, praktis harga lela dan mas adat di Kei sendiri terus meningkat. Lela dan mas adat ini juga dijadikan syarat saat pria hendak menikahi perempuan.
Masyarakat Kei meyakini sasi, yang juga disebut hawear, digunakan pertama kalinya untuk melindungi Dit Sakmas, satu dari delapan anak Kasdewa dan Dit Ratngil, leluhur Kei yang dipercaya berasal dari Bali.
”Sasi dipakai untuk melindungi Dit Sakmas dari orang yang mengganggu setelah menikah dengan Raja Danar di Pulau Kei Kecil, Hila Ai Arnuhu,” kata Rahawarin, yang terlibat dalam perumusan sejarah hukum adat Kei, Lar Vul Ngabal.
Hukum sasi itu mengacu pada pasal ketujuh dari tujuh aturan di Lar Vul Ngabal. Pasal ketujuh itu menyebutkan Hira I ni fo I ni, it did fo it did (milik orang lain tetap milik mereka, milik kita tetap milik kita).
Dua peneliti Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Maluku dan Maluku Utara, Marten Pattipeiloh dan Mezak Wakim, mengatakan, hukum sasi tidak hanya di Kei, tetapi juga diterapkan di Maluku dan Maluku Utara.
(A Ponco Anggoro)
Kompas Cetak Mereka percaya jika dilanggar, bencana akan langsung menimpa.
Perlunya sasi dipakai di Teluk Un mengemuka dalam pertemuan. Semua yang berkumpul sepakat sasi digunakan.
Sasi yang di Pulau Kei Besar disebut yot dan di Pulau Kei Kecil disebut yutut adalah larangan untuk mengambil sumber daya alam di suatu kawasan dalam jangka waktu tertentu, biasanya enam bulan sampai satu tahun. Tujuannya, menjaga kelestarian lingkungan dan menjamin hasil lebih berkualitas dan berlipat di masa depan.
Upacara adat pun digelar. Tiga janur kuning dan kayu jenis ai num sebagai syarat sasi pun disiapkan. Usai doa adat dan doa oleh pemuka adat di gereja dilakukan, janur kuning diikat pada kayu lalu ditancapkan di dasar teluk.
”Selama satu tahun, ikan apa pun di teluk itu tidak boleh diambil,” ujar Kepala Desa Taar sekaligus pemangku adat tertinggi di Desa Taar, Herman Tarantain. Nelayan harus mencari ikan di lokasi lain sampai populasi ikan di Teluk Un pulih.
Salah satu contoh pelaksanaan ketika sasi dibuka tiga tahun lalu, hasil ikan di Teluk Un melimpah. Saking melimpahnya, sebagian dari hasil ikan itu lalu dijual dan uangnya dipakai untuk pembangunan sekaligus peresmian gereja baru di Taar.
Di tempat lain di Pulau Kei Besar, pulau yang bersebelahan dengan Tual dan Kei Kecil di Maluku Tenggara, sasi kerap digunakan melindungi hutan. Sasi juga secara rutin dipakai guna menjamin kesinambungan populasi lola (kerang). Kerang tidak hanya penting untuk mata pencarian warga, tetapi penting pula guna mengubah zat polutan menjadi nutrisi bagi ikan.
Di mana pun sasi dipasang, warga Kei pantang melanggarnya. ”Mereka percaya jika dilanggar, bencana akan langsung menimpa. Bencana itu bisa sakit yang tidak bisa disembuhkan dokter atau bahkan bisa sampai meninggal,” ujar Theodorus Reyan (57), warga Loon, Kei Kecil.
Membayar denda
Tak hanya itu yang membuat mereka gentar. Ketika seseorang ketahuan melanggar, ia harus membayar denda sebagai syarat agar dosa adat bisa dicabut.
Denda itu berupa pemberian lela (miniatur meriam berwarna emas) dan mas adat (berbentuk gelang dari emas). Satu lela bisa berharga Rp 10 juta, sedangkan satu mas adat bisa berharga Rp 500.000. Jumlah lela dan mas adat yang diberikan tergantung keputusan tetua adat.
Lela ini sebetulnya adalah sisa-sisa bukti dari perdagangan Portugis dan masyarakat Kei pada masa lampau, sedangkan emas gelang merupakan bukti perdagangan masyarakat Kei dengan pedagang dari China.
”Dulu masyarakat Kei menukar perahu, kayu, atau logistik dengan lela dan gelang sehingga lela dan gelang banyak di Kei,” ujar Gregorius Wens Rahawarin, budayawan Kei yang sekarang berusia 75 tahun.
Namun, kini jumlah lela dan mas adat terus berkurang. Penjualannya ke luar Kei semakin marak, seiring dengan tingginya harga jual barang-barang bersejarah itu. Dengan kondisi ini, praktis harga lela dan mas adat di Kei sendiri terus meningkat. Lela dan mas adat ini juga dijadikan syarat saat pria hendak menikahi perempuan.
Masyarakat Kei meyakini sasi, yang juga disebut hawear, digunakan pertama kalinya untuk melindungi Dit Sakmas, satu dari delapan anak Kasdewa dan Dit Ratngil, leluhur Kei yang dipercaya berasal dari Bali.
”Sasi dipakai untuk melindungi Dit Sakmas dari orang yang mengganggu setelah menikah dengan Raja Danar di Pulau Kei Kecil, Hila Ai Arnuhu,” kata Rahawarin, yang terlibat dalam perumusan sejarah hukum adat Kei, Lar Vul Ngabal.
Hukum sasi itu mengacu pada pasal ketujuh dari tujuh aturan di Lar Vul Ngabal. Pasal ketujuh itu menyebutkan Hira I ni fo I ni, it did fo it did (milik orang lain tetap milik mereka, milik kita tetap milik kita).
Dua peneliti Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Maluku dan Maluku Utara, Marten Pattipeiloh dan Mezak Wakim, mengatakan, hukum sasi tidak hanya di Kei, tetapi juga diterapkan di Maluku dan Maluku Utara.
(A Ponco Anggoro)
Sumber :
6 Kapal Laut Terbesar di Dunia
1. “Pierre Guillaumat”
Kapal Terbesar Yang Pernah Dibuat adalah 4 supertanker kelas Batillus buatan Perancis pada akhir 70-an, berbobot mati 555.000 ton dan panjang 414 meter. Diluncurkan dari galangan kapal Chantiers de l’Atlantique di Saint Nazaire.
Satu-satunya kapal yang lebih besar adalah si jumbo “Knock Nevis”; ex “Jahre Viking”, ex “Seawise Giant”, ex “Porthos”, di tahun 1981. Tapi, supertanker dari kelas Batillus mempunyai tonase kotor yang lebih besar, sehingga bisa dianggap lebih besar dari Knock Nevis.
Keempat kapal dari kelas Batillus itu adalah sebagai berikut:
• Batillus, buatan 1976, diistirahatkan 1985.
• Bellamya, buatan 1976, diistirahatkan 1986.
• Pierre Guillaumat, buatan 1977, diistirahatkan 1983.
• Prairial, buatan 1979, (juga dikenal dengan sebutan “Hellas Fos” dan “Sea Giant”)
2. “Super Tanker Knock Nevis”
Inilah raja dari segala supertanker, dan mungkin jika dilihat dari dimensinya merupakan kapal terbesar yang pernah dibuat . Yang jelas untuk yang masih beroperasi, memang kapal inilah yang terbesar. Cerita perjalanan karirnya-pun cukup menarik.
Pertama-tama kapal ini punya banyak nama sebutan:
• “Seawise Giant”
• “Porthos”
• “Happy Giant”
• “Jahre Viking”
• “Knock Nevis”
Knock Nevis, or T.T. Jahre Viking adalah kapal terbesar yang pernah dibuat. Ini adalah super tanker dengan kelas ULCC (Ultra Large Crude Carrier), kapal ini berukuran panjang 485 meter (1503 feet), apabila kapal ini berdiri maka kapal ini akan lebih tinggi dari Petronas Twin Tower .
Jahre Viking mempunyai kedalaman sarat muatan penuh 25 meter. Karena ukurannya yang besar ini, Jahre Viking tidak bisa melewati terusan Panama maupun terusan Suez bahkan Selat Inggris-pun tidak bisa dilewati. Cargo capacity (deadweight tonnage) dari Jahre Viking adalah 564,763 ton, Jahre Viking dapat mengangkut sekitar 650,000 m³ (4.1 juta barrel) minyak mentah (crude oil) sekali berlayar.
Jahre Viking pada mulanya dibangun dengan displacement of 480,000 tons oleh Sumitomo Heavy Industries Yard di Jepang pada 1975 dengan nomor lambung 1016, yang kemudian diberi nama Seawise Giant.Sebagai gambaran, lihat perbandingan skalanya dengan menara Eiffel dan Empire State Building:
3. “Cargo Ship Emma Maersk”
Salah satu Container Ship terbesar di dunia tentu saja dimiliki oleh perusahan pemilik Container Ship terbesar MAERSK-Group. Kapal ini diberi nama EMMA MAERSK, merupakan Container Ship terbesar yang sudah dioperasikan.
Kapal ini mampu memuat hampir 11,000 TEU’s (Twenty feet Equivalent Unit), tidak kurang dari 1,400 container lebih banyak dari pada kemampuan muat kapal lain. Itu menurut batas stabilitas kapal sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan, dengan asumsi berat per container 14 ton. Tetapi pada dasarnya kapal ini didesain mampu memuat 14,500 TEU’s.
Kapal ini dibuat oleh Odense Steel Shipyard Denmark pada 2006. Ada fakta yang menarik ketika kapal ini sedang dibangun, dimana terjadi kebakaran besar di dek akomodasi dan bridge deck yang menyebabkan banyak kerusakan. Tetapi semuanya dapat diperbaiki dengan cepat dan kapal diselesaikan tepat waktu. Kapal ini diberi nama EMMA MAERSK, yang merupakan nama dari istri Maersk Mc-Kinney pendiri MAERSK-Group.
4. “Cruise Ship Queen Mary II”
Kapal Pesiar termewah dan terbesar yang beroperasi untuk saat ini adalah Quenn Mary 2. Queen Mary 2 beroperasi dibawah bendera Cunard Line, yang merupakan pemilik kapal pesiar terbesar sebelumnya The Queen Mary. Queen Mary 2 ter-registrasi di Suthampton, United Kingdom.
Pembangunan Queen Mary 2 menelan biaya sekitar 900 juta US dollars, itu merupakan salah satu kapal termahal yang pernah dibuat. Tetapi biaya pembangunan yang segitu besar sebanding dengan kemewahan yang ditawarkan, Queen Mary 2 adalah “The most luxurious pearl in the crown of cruise liners”.
Eksterior dari Queen Mary 2 ditangani oleh arsitek handal Stephen Payne. Ukuran yang sangat besar menjadi halangan terbesar dalam menciptakan kenyamanan bagi penumpang. Sebagai contoh, chimney kapal harus di-desain agar gas buang yang dihasilkan mesin kapal tidak menimbulkan polusi di sekitar upper deck yang merupakan public area paling ramai di kapal itu.
5. “Berge Stahl”
Berge Stahl terdaftar di Stavanger, Norwegia. kapal ini sebelumnya terdaftar di Monrovia, Liberia. kapal ini dibangun pada tahun 1986 oleh Hyundai Heavy Industries. Kapal ini sekarang dimiliki perusahaan Singapura BW Group.karena ukurannya yang sangat besar, Kapal ini hanya dapat merapat penuh di dua pelabuhan didunia yaitu, Terminal MarĂtimo de Ponta da Madeira di Brazil dan Europoort dekat Rotterdam di Belanda.
6. “Carrier, USS Enterprise”
Kapal perang terbesar, tentu saja adalah kapal induk yang dimiliki oleh Angkatan Laut Amerika Serikat.Dari sekian banyak armada perang US Navy, yang terbesar adalah kapal induk dari kelas Nimitz. Supercarrier kelas Nimitz ini dilengkapi dengan masing-masing 2 reaktor nuklir buatan Westinghouse yang menggerakkan 4 turbin uap yang terhubung dengan 4 poros propeller.
Mesin turbinnya menghasilkan 260,000 tenaga kuda yang dapat menggerakkan kapal dengan kecepatan 30+ knots. Dengan reaktor nuklir ini artinya kapal ini tidak perlu “ngisi Pertamax” selama 20 tahun. Dengan sistem logistik yang dimiliki oleh US Navy memungkinkan kapal ini untuk berlayar mengelilingi dunia non stop tanpa perlu berhenti dan bersandar di pelabuhan untuk mengisi ulang logistik.
Dengan ukuran panjang 340 meter, beam 78 meter dan draft 12 meter, Nimitz-class supercarrier mempunyai displacement 101,196 ton. Total kru onboard adalah 5,700 orang, terdiri dari 3,200 pelaut dan 2,500 wing udara. Total pesawat yang dapat dibawa adalah 85 unit yang merupakan kombinasi dari F-18E/F Super Hornet, EA-6B Prowler, E-2 Hawkeye, C-2 Greyhound, SH/HH-60 Seahawkdan S-3 Viking.
sumber: http://all-mistery.blogspot.com/2010/01/6-kapal-laut-terbesar-di-dunia.html
Kapal Terbesar Yang Pernah Dibuat adalah 4 supertanker kelas Batillus buatan Perancis pada akhir 70-an, berbobot mati 555.000 ton dan panjang 414 meter. Diluncurkan dari galangan kapal Chantiers de l’Atlantique di Saint Nazaire.
Satu-satunya kapal yang lebih besar adalah si jumbo “Knock Nevis”; ex “Jahre Viking”, ex “Seawise Giant”, ex “Porthos”, di tahun 1981. Tapi, supertanker dari kelas Batillus mempunyai tonase kotor yang lebih besar, sehingga bisa dianggap lebih besar dari Knock Nevis.
Keempat kapal dari kelas Batillus itu adalah sebagai berikut:
• Batillus, buatan 1976, diistirahatkan 1985.
• Bellamya, buatan 1976, diistirahatkan 1986.
• Pierre Guillaumat, buatan 1977, diistirahatkan 1983.
• Prairial, buatan 1979, (juga dikenal dengan sebutan “Hellas Fos” dan “Sea Giant”)
2. “Super Tanker Knock Nevis”
Inilah raja dari segala supertanker, dan mungkin jika dilihat dari dimensinya merupakan kapal terbesar yang pernah dibuat . Yang jelas untuk yang masih beroperasi, memang kapal inilah yang terbesar. Cerita perjalanan karirnya-pun cukup menarik.
Pertama-tama kapal ini punya banyak nama sebutan:
• “Seawise Giant”
• “Porthos”
• “Happy Giant”
• “Jahre Viking”
• “Knock Nevis”
Knock Nevis, or T.T. Jahre Viking adalah kapal terbesar yang pernah dibuat. Ini adalah super tanker dengan kelas ULCC (Ultra Large Crude Carrier), kapal ini berukuran panjang 485 meter (1503 feet), apabila kapal ini berdiri maka kapal ini akan lebih tinggi dari Petronas Twin Tower .
Jahre Viking mempunyai kedalaman sarat muatan penuh 25 meter. Karena ukurannya yang besar ini, Jahre Viking tidak bisa melewati terusan Panama maupun terusan Suez bahkan Selat Inggris-pun tidak bisa dilewati. Cargo capacity (deadweight tonnage) dari Jahre Viking adalah 564,763 ton, Jahre Viking dapat mengangkut sekitar 650,000 m³ (4.1 juta barrel) minyak mentah (crude oil) sekali berlayar.
Jahre Viking pada mulanya dibangun dengan displacement of 480,000 tons oleh Sumitomo Heavy Industries Yard di Jepang pada 1975 dengan nomor lambung 1016, yang kemudian diberi nama Seawise Giant.Sebagai gambaran, lihat perbandingan skalanya dengan menara Eiffel dan Empire State Building:
3. “Cargo Ship Emma Maersk”
Salah satu Container Ship terbesar di dunia tentu saja dimiliki oleh perusahan pemilik Container Ship terbesar MAERSK-Group. Kapal ini diberi nama EMMA MAERSK, merupakan Container Ship terbesar yang sudah dioperasikan.
Kapal ini mampu memuat hampir 11,000 TEU’s (Twenty feet Equivalent Unit), tidak kurang dari 1,400 container lebih banyak dari pada kemampuan muat kapal lain. Itu menurut batas stabilitas kapal sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan, dengan asumsi berat per container 14 ton. Tetapi pada dasarnya kapal ini didesain mampu memuat 14,500 TEU’s.
Kapal ini dibuat oleh Odense Steel Shipyard Denmark pada 2006. Ada fakta yang menarik ketika kapal ini sedang dibangun, dimana terjadi kebakaran besar di dek akomodasi dan bridge deck yang menyebabkan banyak kerusakan. Tetapi semuanya dapat diperbaiki dengan cepat dan kapal diselesaikan tepat waktu. Kapal ini diberi nama EMMA MAERSK, yang merupakan nama dari istri Maersk Mc-Kinney pendiri MAERSK-Group.
4. “Cruise Ship Queen Mary II”
Kapal Pesiar termewah dan terbesar yang beroperasi untuk saat ini adalah Quenn Mary 2. Queen Mary 2 beroperasi dibawah bendera Cunard Line, yang merupakan pemilik kapal pesiar terbesar sebelumnya The Queen Mary. Queen Mary 2 ter-registrasi di Suthampton, United Kingdom.
Pembangunan Queen Mary 2 menelan biaya sekitar 900 juta US dollars, itu merupakan salah satu kapal termahal yang pernah dibuat. Tetapi biaya pembangunan yang segitu besar sebanding dengan kemewahan yang ditawarkan, Queen Mary 2 adalah “The most luxurious pearl in the crown of cruise liners”.
Eksterior dari Queen Mary 2 ditangani oleh arsitek handal Stephen Payne. Ukuran yang sangat besar menjadi halangan terbesar dalam menciptakan kenyamanan bagi penumpang. Sebagai contoh, chimney kapal harus di-desain agar gas buang yang dihasilkan mesin kapal tidak menimbulkan polusi di sekitar upper deck yang merupakan public area paling ramai di kapal itu.
5. “Berge Stahl”
Berge Stahl terdaftar di Stavanger, Norwegia. kapal ini sebelumnya terdaftar di Monrovia, Liberia. kapal ini dibangun pada tahun 1986 oleh Hyundai Heavy Industries. Kapal ini sekarang dimiliki perusahaan Singapura BW Group.karena ukurannya yang sangat besar, Kapal ini hanya dapat merapat penuh di dua pelabuhan didunia yaitu, Terminal MarĂtimo de Ponta da Madeira di Brazil dan Europoort dekat Rotterdam di Belanda.
6. “Carrier, USS Enterprise”
Kapal perang terbesar, tentu saja adalah kapal induk yang dimiliki oleh Angkatan Laut Amerika Serikat.Dari sekian banyak armada perang US Navy, yang terbesar adalah kapal induk dari kelas Nimitz. Supercarrier kelas Nimitz ini dilengkapi dengan masing-masing 2 reaktor nuklir buatan Westinghouse yang menggerakkan 4 turbin uap yang terhubung dengan 4 poros propeller.
Mesin turbinnya menghasilkan 260,000 tenaga kuda yang dapat menggerakkan kapal dengan kecepatan 30+ knots. Dengan reaktor nuklir ini artinya kapal ini tidak perlu “ngisi Pertamax” selama 20 tahun. Dengan sistem logistik yang dimiliki oleh US Navy memungkinkan kapal ini untuk berlayar mengelilingi dunia non stop tanpa perlu berhenti dan bersandar di pelabuhan untuk mengisi ulang logistik.
Dengan ukuran panjang 340 meter, beam 78 meter dan draft 12 meter, Nimitz-class supercarrier mempunyai displacement 101,196 ton. Total kru onboard adalah 5,700 orang, terdiri dari 3,200 pelaut dan 2,500 wing udara. Total pesawat yang dapat dibawa adalah 85 unit yang merupakan kombinasi dari F-18E/F Super Hornet, EA-6B Prowler, E-2 Hawkeye, C-2 Greyhound, SH/HH-60 Seahawkdan S-3 Viking.
sumber: http://all-mistery.blogspot.com/2010/01/6-kapal-laut-terbesar-di-dunia.html
Langganan:
Postingan (Atom)